...

Penjelasan tentang Kepala Pompa: Perhitungan, Rumus, Kurva Kinerja

Apa itu kepala pompa

Saat kita memilih pompa, kita akan mempelajari tentang head pompa. Mungkin Anda akan bingung mengenai hal ini, jangan khawatir, artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang head pompa, cara menghitungnya, faktor-faktor yang memengaruhi, dan cara memilihnya, sehingga Anda dapat memahaminya dengan jelas.

Secara sederhana, tinggi pompa adalah tinggi cairan yang disedot pompa dari kolam, diberi tekanan, lalu diangkat ke posisi tertentu.

Satuan pengukuran untuk head pompa adalah meter atau kaki, dan merupakan parameter penting untuk mengukur kapasitas pengiriman pompa. Dikombinasikan dengan kurva pompa, dapat menentukan laju aliran yang dapat dipompa pompa ketika kepala pompa berada pada ketinggian tertentu.

Jika Anda ingin memahami head pompa dengan jelas, Anda harus terlebih dahulu memahami komponen-komponen head pompa. Head pompa terdiri dari head hisap, head pembuangan, dan head total.

komponen kepala pompa

Kepala hisap mengacu pada jarak tinggi vertikal antara permukaan cairan di kolam air dan saluran masuk hisap pompa.

Saat menghitung, kita perlu memperhatikan bahwa kepala hisap juga perlu mempertimbangkan kavitasi dan gesekan pipa.

Ketinggian pembuangan mengacu pada jarak vertikal dari saluran keluar pompa ke ketinggian maksimum di mana pompa dapat mengangkat cairan.

Seperti halnya kepala hisap, hal ini tidak merujuk pada tinggi vertikal sederhana. Dalam aplikasi praktis, kita juga perlu mempertimbangkan jarak horizontal pipa dan kehilangan gesekan pipa.

Head total mengacu pada jumlah head hisap dan head buang. Namun, ini tidak berarti bahwa ini adalah head total. Ada parameter penting lainnya, yaitu kehilangan pipa, yang akan dijelaskan secara rinci dalam konten berikut.

Bacalah yang berikut ini agar Anda dapat memahami perhitungan rumus total head dengan lebih jelas.

Tinggi = TinggiD + HS

H=Total Kepala

HS=Kepala Hisap

HD= Kepala Pelepasan

(Rumus total head hanya berlaku untuk kasus sederhana.)

Bila level cairan berada di atas saluran masuk pompa, pompa berada dalam tekanan hisap positif, sehingga head hisap positif. Sebaliknya, pompa berada dalam tekanan hisap negatif, dan head hisap negatif. (lihat gambar di bawah)

Level cairan berada di bawah outlet

Saat kita menghitung total head pompa, kita perlu memperhatikan satu hal, jarak vertikal antara level cairan dan saluran masuk pompa.

Bila level cairan berada di atas saluran masuk pompa, cairan tersebut memberikan tekanan statis pada pompa. Oleh karena itu, kita dapat memahami bahwa semakin besar jarak vertikal level cairan di atas saluran masuk pompa, semakin besar pula tekanan statis yang diberikannya, dan semakin tinggi pula pompa dapat mengangkat cairan (catatan: Pertimbangkan juga kerugian pada pipa).

membandingkan

1. Kehilangan pipa: Ketika fluida melewati pipa atau siku, akan menimbulkan kerugian seperti gesekan, benturan, dan pusaran.

2. Kepadatan dan viskositas fluida: Ketika cairan yang kita angkut bukan hanya air bersih, misalnya saat menggunakan pompa bubur untuk mengangkut bubur, endapan lumpur, dan lain-lain, pompa memerlukan head yang lebih tinggi untuk mengatasi kesulitan tersebut.

3. Laju aliran: Secara umum, laju aliran sebuah pompa berbanding terbalik dengan head, yakni jika laju aliran bertambah, maka head pompa akan berkurang, dan sebaliknya jika laju aliran berkurang, maka head akan bertambah.

Tentu saja, terkadang hubungannya tidak berbanding terbalik. Baca konten berikut untuk mempelajari lebih lanjut tentang kurva kinerja pompa.

Sebelum membaca kurva kinerja pompa, Anda harus terlebih dahulu memahami definisi nilai dalam kurva.

Misalnya, kurva kinerja pompa M150KSH ditunjukkan pada gambar.

Laju aliran: Sumbu X adalah laju aliran pompa, dalam m3 /h, yang menggambarkan seberapa banyak aliran yang dapat disalurkan pompa.

Kepala: Sumbu Y adalah tinggi pompa, diukur dalam satuan meter, yang menggambarkan seberapa tinggi pompa dapat mengangkat cairan.

Efisiensi: Efisiensi dinyatakan dalam %. Semakin besar nilainya, semakin tinggi efisiensi pompa dan semakin baik kinerjanya.

Pelajari Lebih Lanjut: Bagaimana Cara Membaca Kurva Pompa? Rumus, Pemilihan Pompa, dan Lainnya

Kurva kinerja pompa

Lakukan pilihan dasar dalam 3 langkah!

1. Tentukan persyaratan pekerjaan Anda

Misalnya, Anda membutuhkan kepala pompa 50m dan laju aliran 600m3 /H.

2. Temukan titik operasi pompa yang tepat

Titik potong: Temukan titik potong sumbu X (600m3/jam) dan sumbu Y (50m) pada grafik, lalu lihat di kurva mana grafik tersebut berada.

Kecepatan putaran: Misalnya, jika titik A berada di dekat kurva 1140r/menit, berarti model ini dapat dipilih.

3. Periksa efisiensi dan NPSH

Efisiensi: Titik A jatuh di dekat kurva efisiensi 52%, yang menunjukkan bahwa efisiensi pompa adalah 52%.

NPSH: NPSHr (head hisap positif bersih yang diperlukan) sekitar 8m di titik A, jadi NPSHa (head hisap positif bersih yang tersedia) pompa harus lebih besar dari 8m untuk memastikan tekanan masuk pompa minimum, jika tidak, kavitasi dapat terjadi.

Pelajari lebih lanjut: Apa itu Kavitasi Pompa? Tips untuk Mendeteksi dan Mencegahnya

Catatan: Langkah ini merupakan pemilihan yang sederhana. Dalam penerapan yang sebenarnya, kepadatan, viskositas, dan kondisi kerja fluida di lokasi juga harus dipertimbangkan. Jika perlu, pastikan untuk menghubungi produsen pompa untuk pemilihan.

Atau hubungi kami melalui WhatsApp: +86 186 3393 5649

Kepala dan tekanan adalah dua konsep yang sangat berbeda, tetapi keduanya berkaitan erat satu sama lain.

Head pompa adalah seberapa tinggi pompa dapat mengangkat fluida, yang tidak ada hubungannya dengan kepadatan fluida. Tekanan adalah tekanan yang dialami fluida di dalam pompa dan pipa, yang terkait dengan kepadatan fluida.

Misalnya, ada sebuah pompa dengan head pompa 50m. Jika kita menggunakan pompa ini untuk mengangkut air bersih dan bubur, maka tekanan fluida akan lebih besar karena massa jenis bubur tersebut besar, tetapi head kedua fluida tersebut tidak akan terpengaruh dan keduanya akan sama-sama 50m.


Head terukur adalah head pompa saat berada pada titik efisiensi optimal. Pada saat ini, pompa memiliki efisiensi terbaik, operasi paling stabil, dan masa pakai terpanjang.

Head maksimum adalah head pada aliran 0, yang juga dikenal sebagai head mati. Ini hanyalah nilai batas head. Dalam pekerjaan aktual, head pompa tidak boleh melebihi 110%-120% dari head terukur, jika tidak pompa akan tidak stabil selama pengoperasian dan memperpendek masa pakai pompa.


Rentang head adalah rentang antara head minimum dan maksimum yang dapat diberikan pompa saat bekerja.

Secara sederhana, ini adalah perbedaan vertikal antara ketinggian minimum dan maksimum yang dapat diangkat oleh pompa. Ini juga dapat dipahami sebagai rentang energi yang dapat diberikan pompa setelah mengatasi gesekan dan gravitasi air.

Kisaran tekanan umumnya dinyatakan dalam m. Misalnya, kisaran tekanan adalah 5-35m. Kisaran tekanan dapat membantu Anda memilih model yang sesuai saat memilih pompa, dan ini merupakan parameter penting untuk pemilihan pompa.


1. Pompa piston/pompa pendorong: Pompa piston adalah pompa perpindahan positif. Pompa ini mengandalkan gerakan piston di dalam pompa untuk memeras air dan membuangnya. Tekanannya sangat tinggi dan pembuangannya sangat kecil. Pompa ini cocok untuk kondisi kerja presisi dan bertekanan tinggi.

2. Pompa sentrifugal multitahap: Pompa sentrifugal multitahap memiliki beberapa impeller, yang masing-masing dapat menyediakan sebagian head. Head sangat tinggi dan cocok untuk kondisi kerja dengan debit sedang dan rendah serta head tinggi dengan tekanan tinggi.

3. Pompa diafragma: Pompa diafragma juga merupakan pompa perpindahan positif. Pompa ini mengandalkan gerakan bolak-balik diafragma di dalam pompa untuk menggerakkan air. Pompa ini memiliki tekanan yang lebih tinggi dan cocok untuk kondisi aliran sedang dan rendah.


Head statis mengacu pada perbedaan tinggi vertikal dari port hisap sumber air ke port pembuangan pompa air tanpa mempertimbangkan faktor-faktor seperti gesekan pipa.

Head statis umumnya digunakan untuk menentukan terlebih dahulu head yang dibutuhkan oleh pompa.


Sesuai namanya, shut-off head merupakan head pompa saat outlet pompa tertutup. Pada saat ini, aliran pompa adalah 0 dan tekanan pompa maksimum. Dapat juga dipahami sebagai head maksimum atau head mati pompa. Namun, shut-off head hanyalah data teoritis yang digunakan untuk menentukan tekanan maksimum yang dapat ditahan pompa.


Kapasitas pompa dan head pompa berbanding terbalik pada kurva pompa. Jika kapasitas pompa (laju aliran) lebih besar, head akan lebih kecil. Sebaliknya, jika kapasitas pompa (laju aliran) lebih kecil, head akan lebih besar.

Satuan kapasitas pompa umumnya dinyatakan dalam m³/jam, dan head dinyatakan dalam m.

Posting Terkait

Daftar isi
Ada pertanyaan lain?
Hubungi Pakar


id_ID
Logo Kingda

Hubungi ahlinya



Logo Kingda