Pompa bubur perlu dihubungkan ke motor untuk menghasilkan energi kinetik guna mengangkut material keluar.
- Sambungan langsung kopling: Metode transmisi ini umumnya dilambangkan dengan huruf DC. Metode transmisi ini berarti bahwa motor dan pompa lumpur dihubungkan secara langsung oleh kopling. Kopling yang umum termasuk kopling cakar, kopling pin, dan kopling diafragma. Pabrik pompa akan memilih kopling yang sesuai menurut daya motor yang sesuai.
2. Sambungan sabuk: Metode transmisi ini berarti bahwa motor menyalurkan daya ke pompa lumpur melalui katrol dan sabuk. Sambungan sabuk dibagi menjadi transmisi CV, transmisi CRZ, transmisi CLZ, transmisi ZVZ, empat mode transmisi. Perbedaan antara keempat mode transmisi ini adalah bahwa pengaturan pompa dan motor berbeda.
1) Transmisi CV: Dalam mode transmisi ini, motor dipasang di atas rakitan bantalan pompa. Pompa dan motor tidak memiliki alas yang sama, dan motor dipasang dengan cara memasang dudukan kecil motor. Karakteristik mode transmisi ini adalah pemasangan pompa dan motor relatif kompak, yang menghemat ruang dan cocok untuk digunakan dalam kondisi kerja terbatas. Karena motor berada di atas, maka air juga dapat terhindar dari masuknya motor dan menyebabkan kerusakan pada motor. Namun, jika daya motor relatif besar, metode transmisi ini tidak disarankan. Karena daya motor besar, bobotnya pun relatif berat. Jika metode pemasangan ini digunakan, mungkin tidak terlalu stabil, dan akan tampak berat di bagian atas. Oleh karena itu, metode transmisi ini umumnya hanya disarankan untuk digunakan dengan motor berdaya rendah.
2) Transmisi CRZ dan CLZ: Jenis transmisi ini berarti motor dipasang di sisi kiri atau kanan pompa. Dilihat dari arah masuk pompa, jika motor berada di sisi kiri pompa, maka itu adalah transmisi CL, dan jika motor berada di sisi kanan pompa, maka itu adalah penggerak CR. Jika pompa dan motor memiliki basis yang sama, huruf "Z" berarti. Tetapi untuk pompa besar, karena berat dan volumenya sendiri, dalam hal ini, basis yang sama umumnya tidak lagi disediakan. Fitur dari metode pemasangan ini adalah berjalan relatif lancar karena dipasang di tanah. Tetapi akan memakan banyak ruang.
3) Transmisi ZVZ: Metode transmisi ini sama dengan transmisi CV, di mana motor ditempatkan pada posisi tinggi. Perbedaannya adalah bahwa metode transmisi ini memiliki basis yang sama, motor berada tepat di belakang pompa, dan tujuan motor tercapai dengan menaikkan basis motor. Karena orientasi motor dan pompa dalam metode transmisi ini terlihat seperti huruf kapital "Z", maka disebut transmisi ZVZ. Karena motor berada pada posisi tinggi, jika terjadi kebocoran air di lokasi, motor dapat dicegah masuk ke dalam air, sehingga melindungi motor. Tidak ada batasan ukuran daya motor, terlepas dari ukuran pompa dan motor, metode transmisi ini dapat digunakan.